Jumat, 26 Mei 2017

BOM BUNUH DIRI

Tentang Bom Bunuh Diri

Dikisahkan dialog antara seorang pemuda dengan Asy-Syaikh al-Imam Muhammad Mutawalli asy-Syaโ€™rawi, salah satu ulama berpengaruh, bergelar Mujadid Abad ke-20.

Asy-Syaikh: "Apakah meledakkan tempat-tempat hiburan malam di satu negara hukumnya halal ataukah haram?โ€

Pemuda: โ€œTentu saja hukumnya halal dan diperbolehkan untuk membunuh mereka yang berbuat maksiatโ€

Asy-Syaikh: โ€œJika Engkau membunuh mereka yang sedang bermaksiat kepada Allah, ke mana tempat mereka akan kembali?โ€

Pemuda: โ€œPastinya ke Nerakaโ€

Asy-Syaikh: โ€œKemanakah Syetan ingin membawa mereka (yang kamu bunuh dengan ledakanmu)?"

Pemuda: "Bukankah sudah pasti Syetan berkeinginan membawa mereka masuk ke dalam Neraka?โ€

Asy-Syaikh: โ€œKalau begitu, Engkau sedang bekerjasama dengan Syetan dengan satu tujuan yang sama untuk memasukkan dan menjerumuskan manusia ke dalam api Neraka!โ€

As-Syaikh melanjutkan: "Dalam sebuah hadis diriwayatkan, ketika itu lewat di hadapan Nabi Shollallohu โ€˜Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam, jenazah seorang Yahudi, sehingga menjadikan Rasulullah SAW bersedih dan menangis. Maka bertanyalah para Sahabat Nabi: โ€œApa yang menyebabkan dirimu bersedih dan menangis duhai Rasulullah?โ€.  Rasulullah SAW menjawab: โ€œSatu jiwa telah terlepas dariku dan jiwa itu masuk ke dalam api Nerakaโ€

Asy-Syaikh pun berkata kepada sang pemuda: โ€œCoba perhatikan perbedaan yang amat nyata antara dirimu, wahai anak muda, dengan pribadi Rasulullah SAW. Beliau berusaha untuk membimbing dan menyampaikan hidayah kepada manusia serta menyelamatkan mereka dari api Neraka, sedangkan dirimu menginginkan mereka masuk ke Neraka. Engkau berada dalam satu lembah dan Nabi Muhammad SAW berada pada lembah yang lain (Engkau berseberangan dengan Nabi Muhammad  SAW)โ€

Asy-Syaikh pun bertanya: "Lalu sebenarnya Umat siapakah Engkau, hai pemuda? Umat Nabi Muhammad Shollallohu โ€˜Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam ataukah umat Syetan?โ€

Rasulullah SAW bersabda:

ูˆุฑูˆู‰ ุงู„ุฅู…ุงู… ุงู„ุจุฎุงุฑูŠ โ€“ ุฑุญู…ู‡ ุงู„ู„ู‡ โ€“ ููŠ ุตุญูŠุญู‡ ุฃูŠุถู‹ุง ู…ู† ุญุฏูŠุซ ุฃูŽู†ูŽุณู โ€“ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู โ€“ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ูƒูŽุงู†ูŽ ุบูู„ูŽุงู…ูŒ ูŠูŽู‡ููˆุฏููŠูŒู‘ ูŠูŽุฎู’ุฏูู…ู ุงู„ู†ูŽู‘ุจููŠูŽู‘ ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ููŽู…ูŽุฑูุถูŽ, ููŽุฃูŽุชูŽุงู‡ู ุงู„ู†ูŽู‘ุจููŠูู‘ ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ูŠูŽุนููˆุฏูู‡ู, ููŽู‚ูŽุนูŽุฏูŽ ุนูู†ู’ุฏูŽ ุฑูŽุฃู’ุณูู‡ู, ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูŽู‡ู: ุฃูŽุณู’ู„ูู…ู’, ููŽู†ูŽุธูŽุฑูŽ ุฅูู„ูŽู‰ ุฃูŽุจููŠู‡ู โ€“ ูˆูŽู‡ููˆูŽ ุนูู†ู’ุฏูŽู‡ู โ€“ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูŽู‡ู: ุฃูŽุทูุนู’ ุฃูŽุจูŽุง ุงู„ู’ู‚ูŽุงุณูู…ู โ€“ ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ โ€“ ููŽุฃูŽุณู’ู„ูŽู…ูŽ, ููŽุฎูŽุฑูŽุฌูŽ ุงู„ู†ูŽู‘ุจููŠูู‘ ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ูˆูŽู‡ููˆูŽ ูŠูŽู‚ููˆู„ู ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ูู„ูŽู‘ู‡ู ุงู„ูŽู‘ุฐููŠ ุฃูŽู†ู’ู‚ูŽุฐูŽู‡ู ู…ูู†ู’ ุงู„ู†ูŽู‘ุงุฑู.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu โ€˜anhu dia berkata: "Adalah seorang pemuda Yahudi menjadi pelayan Nabi SAW lalu ia sakit. Maka Rasulullah SAW menjenguknya, lalu beliau duduk di sisi kepalanya seraya mengatakan kepadanya: โ€œMasuklah kamu ke dalam agama Islam!โ€ Lalu ia memandang kepada bapaknya yang ada di sisinya. Maka bapaknya mengatakan: โ€œTaatilah Abu al-Qosim (Yakni Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam)โ€, lalu dia pun masuk Islam. Setelah itu, Nabi SAW keluar seraya mengatakan: โ€œSegala puji bagi Allah yang telah menyelamatkannya dari api Neraka.โ€ (Hadits Riwayat Imam al-Bukhori).

"Sesungguhnya akan datang kepada manusia tahun-tahun penuh tipu daya. Para pendusta dipercaya sedangkan orang jujur dianggap berdusta. Pengkhianat diberi amanat, sedangkan orang yang amanah dituduh khianat. Dan pada saat itu, para Ruwaibidhah mulai angkat bicara. Ada yang bertanya: "Siapa itu Ruwaibidhah?" Rasulullah menjawab: "Orang dungu yang berbicara tentang urusan orang banyak (umat)." (Hadis Riwayat Ahmad)

Di tengah badai fitnah akhir zaman di Indonesia, semoga kita tetap berpegang teguh dan mengikuti para ulama yang senantiasa menjunjung tinggi risalah dakwah Rasulullah SAW...

0 comments: